Meski begitu, presiden tetap memiliki laporan sebagai pertanggungjawaban kepada rakyat Indonesia terkait dengan janji-janjinya dan kepercayaan yang telah diembannya sekaligus mandat yang sudah diberikan kepadanya sudah sejauh mana.
“Karena apa, karena masyarakat berharap pelaksanan dari janji-janji itu dan presiden sebagai pejabat negara juga digaji. Maka permohonan maaf selaku pribadi saya yakin masyarakat Indonesia akan memaafkan, tapi selaku presiden itu ada tempatnya untuk menyampaikan pertanggungjawaban,” ujar Jazilul.
Wakil Ketua MPR RI ini menjelaskan, Jokowi sebagai presiden mungkin akan dimaklumi oleh masyarakat. Akan tetapi, rakyat Indonesia telah mencatat apa dan mana saja yang belum dan sudah selesai dikerjakannya sesuai dengan janjinya.
“Saya pikir wajar presiden mendapat masukan, saran, bahkan kritik dari masyarakat. Karena apa? Karena posisi presiden itu memang posisi yang diberikan oleh masyarakat,” jelas Jazilul.